Bali Kompendium Diresmikan, Bahlil: Strategi Investasi Berkelanjutan

AED.OR.ID – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan akan mendeklarasikan Bali Kompendium di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali, hari ini, Senin (14/11).

Bahlil dalam acara Media Gathering di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11) mengatakan bahwa Bali Kompendium yang dideklarasikan di hotel InterContinental secara detail akan dibahas secara khusus.

Read More

“Negara-negara berkembang memiliki SDA (sumber daya alam), tapi sebagian negara maju inginnya ekspor barang mentah, agar nilai tambahnya bisa ke negara mereka. Sekarang kita sudah capai kesepahaman bahwa negara berkembang diberikan ruang untuk melakukan hilirisasi, orientasi nilai tambah ini kabar gembira,” jelas Bahlil.

Lebih lanjut ia juga membeberkan, bahwa Bali Kompendium akan menjadi acuan kebijakan RI dalam merancang dan melaksanakan strategi untuk menarik investasi berkelanjutan.

Bahlil menceritakan awalnya negara-negara maju yang tergabung dalam G20, belum mengakui konsep hilirisasi. Namun dengan kegigihan pemerintah Indonesia yang meminta dukungan dari negara berkembang di G20 seperti Argentina, Brasil, Afrika, India yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA), hilirisasi menemui titik terang.

Dalam Bali Kompendium, nantinya setiap negara diberi kekuasaan dalam menyusun strateginya sesuai dengan keunggulan komparatifnya.

“Setiap negara di dunia ini menghargai strategi negara masing-masing dalam merumuskan arah kebijakan investasinya, termasuk membangun hilirisasi, apa yang menjadi prioritas agar negara lain tidak mengintervensinya,” beber Bahlil.

Pada kesempatan berbeda, Bahlil mengatakan Bali Kompendium akan menjadi senjata pemerintah RI dalam menjalankan kebijakan hilirisasinya.

Adapun Bali Kompendium telah disepakati dalam pelaksanaan Pelaksanaan Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 yang dilaksanakan tanggal 22-23 September 2022 di Nusa Dua, Bali.

Bahlil menjelaskan kompendium ini akan menjadi acuan kebijakan masing-masing negara dalam merancang dan melaksanakan strategi untuk menarik investasi berkelanjutan.

Adapun setiap negara memiliki kekuasaan dalam menyusun strategi prioritasnya, sesuai dengan keunggulan komparatifnya. Kompendium tersebut, merupakan langkah maju pemerintah Indonesia dalam mendorong investasi berkelanjutan dan inklusif.

“Dengan demikian, tidak boleh lagi orang melarang kita untuk ekspor komoditas kita,” ujar beberapa waktu lalu.

 

 

 

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri



Sumber: www.jawapos.com

Related posts