AED.OR.ID – Ancaman resesi global pada tahun depan bakal berdampak bagi Indonesia. Karena itu, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi RI pada 2023, dari 5,2 persen menjadi hanya 4,8 persen.
“Kami proyeksikan tetap kuat meskipun pertumbuhannya agak sedikit melambat. Pertumbuhan diperkirakan 5,2 persen pada 2022 menjadi 4,8 persen pada 2023,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen pada pemaparan Indonesia Economic Prospects Report di Jakarta Kamis (15/12).
Satu melanjutkan, pertumbuhan ekonomi RI diyakini masih tetap kuat meski konsumsi swasta akan cenderung melambat. Bank Dunia memandang, Indonesia bisa mempertahankan pertumbuhan dan mengatasi tantangan ke depan dengan beberapa inisiatif.
Di antaranya, melanjutkan reformasi pajak yang akan membantu menciptakan ruang bagi investasi dan menciptakan ketahanan terhadap guncangan. Kemudian, menetapkan harga berbasis aturan untuk energi yang dapat menekan subsidi.
Serta, menerapkan program jaring pengaman sosial yang dapat ditargetkan secara lebih efektif dan diperluas untuk menciptakan jaminan perlindungan. “Sistem perlindungan sosial Indonesia dapat membantu rumah tangga mengelola risiko dan volatilitas yang meningkat dari kondisi eksternal. Tetapi, perlu diperkuat untuk mengisi kesenjangan cakupan dan inklusi yang tersisa,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan, banyak pekerjaan rumah yang sudah harus segera dibereskan. Mulai sisi infrastruktur, birokrasi, regulasi, kebijakan, hingga sumber daya manusia.
“Indonesia akan terus menggunakan beragam instrumen kebijakannya untuk mereformasi perekonomiannya. Hal ini berarti tidak hanya bertahan dari pandemi, tapi terus berbenah agar Indonesia dapat menjadi high-income economy dengan cara yang inklusif dan adil,” bebernya.
Laporan yang disusun Bank Dunia enam bulan sekali itu disebut Menkeu sebagai analisis komprehensif yang memuat lanskap ekonomi Indonesia. Dia menyebutkan, laporan itu sejalan dengan strategi pembangunan yang dilakukan.
“Indonesia memang negara yang sangat besar, tapi kita pastikan seluruh PR ini dikerjakan dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga memupuk optimisme bahwa Indonesia tak masuk resesi tahun depan. “Kalau pakai kerja keras, seharusnya lebih baik (di atas 5 persen, Red) karena memang ada faktor global yang memang perlu kita antisipasi,” ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani.
Menurut Hariyadi, salah satu upaya mendorong ekonomi tanah air di tengah pelemahan permintaan global adalah memperkuat permintaan dari domestik. Menurut dia, seiring konsumsi dalam negeri terjaga, ekonomi RI dipastikan akan tetap mengalami pertumbuhan positif.
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI
2022 : 5,2 persen
2023 : 4,8 persen
2024 : 4,9 persen
2025 : 5 persen
Sumber: Bank Dunia
Editor : Estu Suryowati
Reporter : (dee/agf/c7/dio)
Sumber: www.jawapos.com