Bisa jadi Contoh, BioBus Armada Sekolah Berbahan Bakar Minyak Jelantah

AED.OR.ID – Capaian prestasi internasional tidak hanya diukir lembaga pendidikan Indonesia. Berkat keberhasilan melestarikan lingkungan, Sekolah Hijau Bali (Green School Bali) berhasil masuk tiga besar sekolah terbaik dunia. Mereka masuk finalis berkat upaya menjadikan environmentalisme sebagai bagian integral dalam struktur sekolah.

Hadiah atas pencapaian masuk tiga besar itu, Sekolah Hijau Bali mendapatkan hadiah USD 250 ribu. Sekolah Hijau Bali sehari-harinya menjalankan program belajar 12 tahun. Mereka berhasil memasukkan isu-isu lingkungan ke dalam program sekolah.

Upaya itu dilakukan dengan sejumlah program inisiatif. Seperti program BioBus dan Toilet Kompos. Berkat dua program tersebut, Sekolah Hijau Bali bisa menjaga kelestarian lingkungannya.

BioBus adalah program transportasi yang diadakan oleh sekolah dengan memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan bakar armadanya. Setiap bulan mereka bisa menerima hingga 1.500 liter minyak jelantah.

Minyak jelantah atau minyak bekas pakai itu kemudian diolah menjadi bahan bakar kendaraan sekolah. Dengan program ini mereka bisa mengurangi 3 ton emisi CO2 setiap tahunnya.

Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia untuk Aksi Lingkungan itu bertajuk T4 Education and The World’s School Prizes. Pendiri T4 Education and The World’s School. Pendiri T4 Education Vikas Pota mengatakan, sekolah yang berhasil menjadi juara atau peringkat satu adalah Sekolah Menengah Atas Negeri Bonuan Buquig dari Kota Dagupan, Filipina.

“Sudah waktunya bagi para pemimpin dunia untuk duduk dan mendengarkan sekolah-sekolah seperti ini,” kata Vikas Pota dalam keterangannya Kamis (27/10). Dia mengatakan sekolah-sekolah yang berhasil masuk tiga besar, berhasil menjaga lingkungan di daerah masing-masing.

Dia mencontohkan Sekolah Menengah Atas Negeri Bonuan Buquig asal Filipina itu berhasil melakukan pemulihan hutan bakau yang sudah rusak. Sehingga bisa memperbaiki lingkungan dan membawa dampak terhadap para siswanya.

Sekolah asal Filipina itu menanam ribuan bibit bakau setiap tahun. Sehingga bisa menciptakan habitat dan tempat berlindung baru bagi ikan. Upaya penanaman hutan bakau itu dilakukan di sepanjang bantaran sungai Longos.

Lebih lanjut Vikas Pota mengatakan, program-program yang dijalankan sekolah tersebut bisa menjadi inspirasi pemimpin dunia. Khususnya untuk bisa bangkit dari dampak pandemi Covid-19.

“Terlalu banyak anak yang akan terus tertinggal, kecuali kita melihat tindakan mendesak pada dunia pendidikan,” katanya.

Menurut dia para pemimpin dunia harus belajar dari pengetahuan dan pengalaman yang ada di sekolah. Karena mereka yang berada di garis terdepan dunia pendidikan.

“Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia memunculkan keahlian sekolah-sekolah inspirasional dari seluruh penjuru dunia,” pungkasnya.

Kegiatan T4 Education and The World’s School Prizes digelar dengan berkolaborasi sejumlah pihak. Selain T4 Education, juga melibatkan Accenture, American Express, Yayasan Hasanah, Templeton World Charity Foundation, dan Lemann Foundation.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Hilmi Setiawan



Sumber: www.jawapos.com

Related posts