AED.OR.ID – Ban kendaraan bermotor asal Indonesia rupanya cukup kompetitif di pasar Amerika Selatan. Hal ini terbukti dari tercapainya kesepakatan komitmen dagang antara Indonesia dan Brasil senilai USD 10 juta untuk ban kendaraan bermotor.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, kesepakatan ini bisa terus meningkat mengingat besarnya pasar Amerika Selatan. Di sisi lain, Indonesia adalah salah satu penghasil karet terbesar di dunia.
Karet sendiri adalah bahan mentah ban kendaraan bermotor. Menurut Jerry, kemampuan menyediakan bahan mentah ini harus dijadikan modal dasar untuk industri ban yang punya daya saing di pasar global.
Ditambah lagi, kapasitas pabrik-pabrik ban di Indonesia sudah sangat teruji dan mampu bertahan serta mampu bersaing dengan produk-produk serupa dari negara-negara maju selama bertahun-tahun. Karena itu, Jerry ingin terus memperjuangkan agar ban produksi Indonesia bisa masuk ke berbagai negara melalui mekanisme perjanjian perdagangan dan misi dagang.
“Potensinya besar sekali, secara bahan mentah maupun teknologi. Saya yakin stakeholder di bidang produksi seperti Kementerian Perindustrian maupun pengusaha sendiri terus meningkatkan mutu produk. Karena itu Kementerian Perdagangan mendukung dengan perluasan pasar melalui perjanjian perdagangan dan misi dagang ke negara-negara potensial,” papar Jerry dalam keterangannya Rabu (9/11).
Indonesia sendiri sudah punya perjanjian perdagangan dengan negara Amerika Selatan yaitu Chile. Jerry pun berharap Chile bisa menjadi pintu masuk bagi banyak produk Indonesia ke negara-negara di bagian selatan Benua Amerika tersebut.
Selain ban kendaraan bermotor, beberapa produk Indonesia yang diminati oleh pembeli dari Amerika Selatan antara lain produk fesyen, alas kaki, bahan kimia, dan makanan-minuman. Ke depan penguatan ekspor ke Amerika Selatan diharapkan terjadi juga untuk produk-produk elektronika, otomotif, mesin, obat-obatan dan lain-lain.
“Pada intinya semua sektor kita dorong agar maksimal dalam menembus pasar Amerika Selatan. Kita ingin semua pelaku usaha menikmati upaya-upaya perluasan ekspor melalui perjanjian dan misi dagang,” tambah Jerry.
Sebagai informasi, Trade Expo Indonesia saat ini masih berlangsung secara daring setelah sebelumnya diselenggarakan secara luring selama sepekan. Dari pantauan terlihat antusiasme pengunjung dari luar negeri. Pameran dagang terbesar Indonesia yang dibuka Presiden Joko Widodo ini diharapkan akan menjadi instrumen untuk memperkuat ekonomi Indonesia melalui pengembangan ekspor.
Sumber: www.jawapos.com