AED.OR.ID – Pengembangan Lapangan MDA-MBH Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) yang berlokasi di Selat Madura, Jawa Timur, Minggu (2310), pukul 07.25 WIB sudah mulai berproduksi dengan aman. Gas yang mengalir sebesar 22.01 MMSCF dari Lapangan MBH ke Fasilitas FPU Trunojoyo 01 yang memenuhi spesifikasi telah dialirkan ke East Java Gas Pipeline (EJGP) dan resmi memulai masa komersial.
Pada fase berikutnya, HCML akan memindahkan semua Tim Manajemen Proyek (PMT) dan konstruksi lepas pantai untuk menyelesaikan pekerjaan commissioning hook up akhir di platform MDA. Diharapkan platform MDA sudah siap memproduksi gas pada pertengahan November 2022.
FPU “Trunojoyo 01” juga diharapkan mampu mengolah gas dari MDA dan MBH maksimal 175 MMSCFD. Saat ini, Lapangan MDA-MBH akan meningkatkan pasokan gas ke seluruh wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. VP Operations HCML Perkasa Sinagabariang mengatakan, proyek 2M akan memasuki tahap akhir pengembangannya.
”Yaitu final commissioning dan menempatkan semua sumur pengembangan onstream hingga ke produksi dataran tinggi Proyek Pengembangan Lapangan MDA-MBH pada 3-4 minggu ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager Legal & Business Support HCML Wahyudin Sunarya mengatakan produksi Lapangan MDA-MBH akan menjadi salah satu pemasok utama feed gas untuk pembangkit listrik PLN dan petrokimia PKG. ”HCML berusaha untuk mendukung perekonomian lokal dengan terus memasok gas alam yang rendah karbon dan energi yang bersih,” ujarnya.
General Manager HCML Kang An mengatakan, pihaknya akan menjadi salah satu kontributor dalam upaya pencapaian target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030. “Ini merupakan milestone yang sangat penting dalam mewujudkan gas pertama pengembangan proyek Lapangan MDA-MBH. Kami akan mencapai visi kami untuk menjadi produsen gas nomor satu di wilayah Jawa Timur setelah produksi penuh lapangan MBH-MDA,” jelasnya.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal memberikan apresiasi atas keberhasilan Lapangan MBH mengalirkan gas. Apalagi, telah terintegrasi ke dalam fasilitas FPU Trunojoyo 1 yang dioperasikan oleh HCML.
“Sebagai salah satu KKKS yang memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian produksi dan lifting nasional, maka keberhasilan lapangan MBH tidak hanya akan menambah pencapaian salur gas HCML, tetapi juga memperkuat neraca gas dan salur gas secara nasional untuk dapat mencapai target 2022”, kata Kemal.
Dia menambahkan, SKK Migas terus mendorong HCML untuk dapat meningkatkan investasinya dan menjadi salah satu kontributor yang kuat untuk mendukung pencapaian target bersama. Untuk informasi, target yang telah ditetapkan pemerintah adalah produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030. Target itu dipasang untuk pemenuhan kecukupan energi nasional dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam prosesnya, HCML juga mengedepankan komunikasi dua arah dengan semua pemangku kepentingan. Termasuk dengan elemen pemerintah daerah dalam mengembangkan Lapangan MDA-MBH. Kang An bersama Wahyudin mengadakan pertemuan dengan Bupati Sumenep Ahmad Fauzi dan Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa Nurwahidi di Surabaya pada 3-4 Agustus 2022.
HCML juga sudah melakukan beberapa kegiatan sosialisasi kepada unsur pemerintah dan masyarakat lokal terkait rencana operasi Lapangan MDA-MBH dan FPU ini. Sosialisasi dilakukan pertama kali di Pulau Sapudi tanggal 15 Juli 2022 yang dihadiri Camat, Kepala Desa 10 desa, perwakilan nelayan, Kapolsek, Danramil, perwakilan NU, dan para tokoh masyarakat beserta warga.
Sumber: www.jawapos.com