Investasi Tas Mewah Seperti Hermes Dibayangi Resesi? Ikuti 5 Tips ini

AED.OR.ID – Tas mewah atau branded memiliki nilai investasi. Semakin klasik dan lawas serta terbatas produknya, maka saat dijual harganya akan semakin tinggi. Karena itu, bukan hanya sebagai koleksi, tas mewah dapat menjadi investasi yang berharga.

Di tengah ancaman bayangan resesi yang kemungkinan akan terjadi pada 2023, apakah investasi tas mewah tetap aman dan menguntungkan? Bagaimana tipsnya agar tetap cuan?

Dalam ajang Irresistible Bazaar masyarakat kini semakin mencintai preloved branded (seken) dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwa, dengan membeli barang preloved merupakan upaya untuk mendukung sustainable lifestyle. Artinya, barang yang sudah tidak digunakan dapat dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan.

Dan barang preloved branded atau luxury item bisa menjadi salah satu pilihan investasi karena beberapa merek branded atau high-end memiliki harga jual yang semakin tinggi untuk produk yang sudah tidak diproduksi kembali di pasaran.

“Ancaman resesi apa benar harus mengencangkan ikat pinggang? Yang terpenting itu harus jadi smart buyer dan jangan boros. Lihat barang yang mana yang enggak terlalu sering kita pakai, itu bisa jadi peluang untuk kita jual lagi sebagai tambahan uang untul beli barang-barang yang kita ingin miliki. Bagaimana bisa jadi good deal untuk belajar menjadi orang yang well organized soal keuangan,” ungkap Founder Irresistible Bazaar & Irress Urban Bazaar Marisa Tumbuan kepada wartawan baru-baru ini.

Ada sejumlah tips jika ingin tetap berinvestasi tas mewah tanpa terpengaruh resesi. Apa saja?

1. Timing

Waktu yang tepat adalah yang terbaik untuk berinvestasi tas. Misalnya seseorang hendak melakukan jual beli tas preloved, maka harus mengukur kapan waktu yang tepat untuk melepas tas tersebut dan kapan membeli tas lainnya dengan nilai investasi yang tinggi.

2. Model dan Warna

Model dan warna tas juga dapat memengaruhi kenaikan harga tas. Model yang klasik tentu lebih abadi atau everlasting. Untuk warna, warna-warna dasar atau basic paling diminati dan harganya cenderung stabil.

3. Tahun

Semakin lama tahunnya, tas akan semakin mahal. Misalnya tas Channel tahun 95, jika dijual saat ini kenaikannya bisa Rp 40 jutaan dibanding harga saat itu. Begitu pula tas Hermes. Semakin vintage atau lama, maka akan semakin mahal.

“Kalau mau investasi, cari tas yang classic saja, jangan yang limited. Kalau collector ya enggak apa-apa yang limited,” ungkapnya.

4. Kondisi

Kondisi juga memengaruhi harga tas branded. Setiap akan membeli tas, penting untuk melihat kondisinya, resleting, pegangan, rantai, dan kondisi keseluruhan.

5. Kelengkapan

Cek nomor seri dan juga kemasan. Ini adalah tanda paling penting dari keaslian tas branded. Label nomor seri pasti disegel dan dipasang dengan cara khusus. Biasanya tas branded dilengkapi dust bag, tas dari kain sebagai pelindung.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Marieska Harya Virdhani



Sumber: www.jawapos.com

Related posts