Pisang Cavendish Dikembangkan di Bondowoso, 10 Bulan Langsung Panen

Pisang Cavendish Dikembangkan di Bondowoso, 10 Bulan Langsung Panen

AED.OR.ID – Pemerintah menguatkan kolaborasi antara kementerian/lembaga, pemda, dan swasta dengan menggandeng masyarakat dalam mengoptimalkan potensi ekonomi daerah. Salah satu wujudnya adalah program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor dengan pola creating shared value (CSV) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Upaya tersebut dilakukan melalui pengembangan kawasan sentra produksi komoditas unggulan daerah yang diarahkan untuk peningkatan ekspor dan substitusi impor melalui kerja sama kemitraan antara petani dan pelaku usaha,” jelas Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso di Bondowoso, Jatim, akhir pekan lalu.

Salah satu lokasi pengembangan hortikultura berorientasi ekspor komoditas pisang cavendish di Desa Maskuning Kulon, Bondowoso, Jatim, telah berhasil melakukan panen perdana pada Sabtu (26/11). Susiwijono menuturkan, panen perdana tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 10 bulan. Sebagai informasi, penanaman pisang di Desa Maskuning Kulon dilakukan pada 29 Januari 2022.

“Program ini kita inisiasi bersama-sama dan akan dilakukan di 11 kabupaten di Indonesia. Saat ini sudah berjalan di 8 kabupaten. Di daerah ini luasnya 1,8 hektare, yang ditanami sekitar 4.400 pohon,” urainya.

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa program tersebut bukan bagian dari corporate social responsibility (CSR), tetapi share value dengan petani. Sebab, konsep awalnya memang memberdayakan petani.

“Program yang telah dilakukan khususnya di Provinsi Jawa Timur dan diharapkan dapat direplikasi di daerah lain,” imbuhnya.

Menurut Susiwijono, pasar pisang besar, baik dalam maupun luar negeri. Salah satu pasar terbesar di Indonesia adalah Provinsi Bali. Indonesia juga baru menembus pasar ekspor ke Tiongkok. Komoditas pisang berasal dari Lampung.



Sumber: www.jawapos.com

Related posts