AED.OR.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, kondisi ekonomi dunia saat ini sedang tidak normal, dan tidak baik-baik saja. Karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk tetap berjaga-jaga bila krisis terjadi ke depan.
“Kita harus waspada dan hati-hati, semuanya harus memiliki perasaan yang sama. Keadaan saat ini utamanya global, ekonomi global memang tidak berada pada posisi yang normal. Tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja. Oleh sebab itu kita semuanya harus ada sense of crisis,” kata Jokowi di Istana Negara dalam acara pembagian DIPA 2023, Jakarta, Kamis (1/12).
Meski demikian, Jokowi menyebut perdagangan Indonesia saat ini tumbuh 58 persen, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Neraca perdagangan surplus selama 30 bulan terakhir. Namun status waspada krisis harus tetap berhati-hati.
“Kita harus siap berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi yang tanpa kita prediksi. Tanpa kita hitung, kita harus siap, bukan hanya mampu bertahan, tapi bisa memanfaatkan peluang yang ada,” ucap Jokowi.
Kepala negara menginginkan, fokus utama APBN 2023 mencegah terjadinya inflasi. Menurut Jokowi, APBN diharapkan mampu menjadi instrument perlindungan sosial kepada masyarakat rentan.
“APBN juga harus mampu mendorong kelanjutan pemulihan ekonomi nasional dan juga reformasi struktural,” pungkas Jokowi.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Muhammad Ridwan
Sumber: www.jawapos.com