Siap Hadapi Resesi 2023, Jateng dan Swiss Perkuat Kerja Sama Investasi

AED.OR.ID – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki strategi tersendiri menghadapi ramalan resesi global 2023. Ganjar terus menggenjot kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak serta sejumlah negara. Salah satunya kerja sama di bidang antara Pemprov Jateng dengan Pemerintah Swiss.

Delegasi Swiss yang dipimpin Kepala Direktorat Tenaga Kerja Kementerian Setneg Swiss Boris Zurcher bertemu dengan Ganjar di kantor gubernur Jateng, Selasa (22/11).  Selain Boris, dalam rombongan delegasi tersebut juga ada Dubes Swiss untuk Indonesia Olivier Zender dan Kepala Kerjasama Ekonomi Dominique Paravicini dan Kepala Unit Promosi Perdagangan Monica Rubiolo.

Sementara dari Pemprov Jateng, dihadiri Kepala DPMPTSP Ratna Kawuri, Kepala Dinkop UKM Ema Rachmawati, dan Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari.

Boris mengatakan, kerja sama Jateng dengan Swiss bukan hal yang baru. Sebab, selama ini negeranya telah bekerja sama dengan provinsi yang dipimpin Ganjar itu.

Selama ini, diakui dia, kondisi perdagangan antara Swiss dengan Jateng khususnya dan Indonesia umumnya, berjalan sangat kondusif. Bahkan masih bisa dikembangkan lebih lanjut. Mengingat sudah ada perjanjian perdagangan bebas antara dua negara.

“Saya tidak punya bola kaca untuk meramalkan kondisi tahun depan (terkait ramalan resesi global 2023,Red). Namun, saya rasa akan terus berlanjut dan komitmen untuk kerja sama (dengan Jateng) tidak hanya untuk beberapa hari, tapi untuk jangka panjang,” ujar Boris.

Berdasarkan Data DPMPTSP Jawa Tengah, hingga kuartal III 2022, investasi Swiss di Jateng mencapai USD 50.285,80 ribu. Bahkan, investasi Swiss menduduki tujuh besar di Jateng.

Swiss diketahui menanamkan investasi di berbagai sektor industri, seperti makanan, kimia dan farmasi, perikanan, perdagangan dan reparasi. Industri-industri tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti Semarang, Wonosobo, Jepara dan Rembang. Adapula nama industri besar, seperti Nestle Indonesia yang memfokuskan produksi di Batang.

“Kita sudah ada kerja sama baik dengan pemerintah Indonesia, kita juga sudah punya beberapa proyek di Jawa Tengah. Saat ini kita bisa melanjutkan apa yang sudah ada, dan memperdalam kerja sama dengan Jateng,” papar Boris.

Delegasi Swiss yang dipimpin Kepala Direktorat Tenaga Kerja Kementerian Setneg Swiss Boris Zurcher bertemu dengan Ganjar di kantor gubernur Jateng, Selasa (22/11). (Istimewa)

Sementara itu, Ganjar optimistis kerja sama dengan Swiss bisa terus ditingkatkan. Bahkan terus dikembangkan ke sejumlah sektor yang selama ini belum digarap, seperti carbon trade dan wisata.

“Besok rombongan dari Swiss akan melihat pabrik furniture yang selama ini didampingi di Kendal. Yang menarik, terkait perdagangan karbon (carbon trade), ini karena Jateng punya potensi mangrove. Hutan kita jaga, itu bisa diperdagangkan di sana. Apalagi mereka selalu bicara teknologi dan kualitas tinggi. Kalau kerja sama ditindaklanjuti akan dapat keuntungan besar,” tandas Ganjar. (bay/ria)



Sumber: www.jawapos.com

Related posts