AED.OR.ID – Harga minyak merosot sekitar USD 3 per barel pada akhir perdagangan hari Rabu (9/11) setelah data industri menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS naik lebih dari yang diharapkan. Selain itu, harga juga menurun di tengah kekhawatiran bahwa rebound dalam kasus Covid-19 di Tiongkok yang akan mengganggu permintaan.
Melansir Reuters, harga minyak Brent menetap di USD 92,65 per barel, turun USD 2,71, atau 2,8 persen. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) menetap di USD 85,83 per barel, yakni turun USD 3,08 atau sebesar 3,5 persen.
Data Administrasi Informasi Energi AS mencatat, minyak mentah AS dalam penyimpanan melonjak 3,9 juta barel pekan lalu menjadi 440,8 juta barel karena produksi minyak meningkat menjadi sekitar 12,1 juta barel per hari. Bahkan, analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan stok akan mencapai 1,4 juta barel.
“Laporan itu sekali lagi beragam, tetapi condong ke arah bearish, dengan peningkatan minyak mentah dan lonjakan produksi dalam negeri,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC New York.
Kemudian, EIA mencatat stok bensin AS turun 900.000 barel dalam seminggu menjadi 205,7 juta barel. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,1 juta barel.
Sementara itu, stok sulingan yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun sekitar 500.000 barel. Tercatat terjadi penurunan yang lebih kecil dari perkiraan.
Pekan lalu, pasar berpegang pada harapan bahwa Tiongkok mungkin bergerak ke arah pelonggaran pembatasan Covid-19, tetapi selama akhir pekan pejabat kesehatan setempat mengatakan mereka akan tetap berpegang pada pendekatan ‘pembersihan dinamis’ terhadap infeksi baru.
Kasus Covid-19 di Guangzhou dan kota-kota Tiongkok lainnya telah melonjak, dengan jutaan penduduk pusat manufaktur global diminta untuk melakukan tes Covid-19 pada hari Rabu.
Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pembeli dalam mata uang lain, juga membebani harga minyak mentah. Dolar menguat terhadap beberapa mata uang utama sebagai hasil sejauh ini untuk pemilihan paruh waktu AS pada Selasa menghilangkan gagasan kemenangan gemilang Partai Republik.
Sementara itu, kekhawatiran pasokan tetap ada. Adapun Uni Eropa akan melarang impor minyak mentah Rusia pada 5 Desember dan produk minyak Rusia pada 5 Februari, sebagai pembalasan atas invasi Rusia ke Ukraina. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi khusus.
Editor : Banu Adikara
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Sumber: www.jawapos.com