AED.OR.ID – Peningkatan keberadaan kawasan industri didorong untuk mengakomodasi perluasan investasi. Fokus yang saat ini ditekankan pemerintah adalah pengembangan yang berkelanjutan dan memiliki nilai ramah lingkungan.
“Kemenperin terus berupaya meningkatkan keberadaan kawasan industri, terutama dalam menjamin keberlanjutan kegiatan industri melalui langkah-langkah integrasi aspek sosial, ekonomi, dan kualitas lingkungan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita Selasa (13/12).
Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian telah menjalin kerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) untuk membentuk Global Eco Industrial Parks Programme-Indonesia Country Level Intervention Project (GEIPP-Indonesia).
Menperin menyebutkan bahwa saat ini terdapat tiga kawasan industri yang menjadi pilot project implementasi GEIPP-Indonesia, yaitu Kawasan Industri MM2100, Kawasan Industri Batamindo, dan Karawang International Industrial City (KIIC).
Ketiganya didorong untuk meningkatkan capacity building dan workshop penerapan international framework eco industrial park (EIP). Misalnya, pengelolaan limbah, efisiensi penggunaan energi dan air, implementasi energi bersih dan terbarukan, serta simbiosis industri dalam pemakaian bahan baku dan hasil samping.
“Kemajuan Indonesia terkait transformasi menuju EIP dalam kurun waktu dua tahun ini terbilang cukup pesat, terbukti dari hasil asesmen ketiga kawasan industri yang menjadi pilot project menunjukkan kenaikan performa hingga 10 persen,” tambah Agus.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat membuka acara Hari Nusantara 2022 di Pantai Marina, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Selasa (13/12), menjelaskan bahwa hilirisasi dengan pengembangan potensi daerah tidak hanya terbatas pada pertambangan. Tapi, juga akan dilanjutkan pada sektor pangan dan kelautan.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : (agf/dee/c7/dio)
Sumber: www.jawapos.com
