Wamendag Sebut Indonesia Siap Hadapi Resesi Ekonomi Dunia

AED.OR.ID-Resesi global diprediksi akan menerpa banyak negara di tahun 2023. Namun, di tengah kabar buruk itu, angin segar disampaikan oleh Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag). Dia mengungkapkan, sejumlah aksi yang telah dan akan dilakukan di bidang ekspor, yang bisa jadi kunci dalam mengantisipasi gelombang resesi global yang bisa menghampiri ekonomi Indonesia tahun depan.

Dia menjelasnkan, bahwa Indonesia menunjukkan penguatan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, terjadinya dinamika perdagangan global, dan perang konflik antara Rusia dan Ukraina. Meski semua itu berdampak, tapi indikator ekonomi Indonesia tetap menunjukkan tren positif, salah satunya karena pencapaian sektor perdagangan tetap menggembirakan.

Dia memperlihatkan, dua negara besar, Tiongkok dan Amerika Serikat, telah mengalami dampak parah awal resesi ekonomis global, disusul sesama negara Asia: India, Singapura, Korea Selatan, Filipina dan Vietnam.

’’Laju ekonomi Indonesia kuartal kedua 2022 mengalami pertumbuhan dibandingkan kuartal kedua 2021 dengan pertumbuhan 5,44 persen (YoY) dengan ekspor-impor menjadi komponen PDB yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada kuartal kedua 2022 sebesar 19,74 persen dan 12,34 persen (YoY),” ungkapnya.

Dia menjelaskan pula jika neraca perdagangan Indonesia surplus. Ekspor lebih besar dari impor. Ini memastikan ketahanan perdagangan Indonesia semakin kuat karena tak terlalu bergantung pada impor dari negara lain. ’’Surplus kita dengan akumulasi hingga September di angka USD 39,87 miliar. Ini merupakan angka tinggi sejak 15 tahun terakhir. Presiden pun menyebut, Indonesia nomor dua di antara negara lain,” terangnya.

Wamendag juga memaparkan sejumlah program yang telah dilakukan Kementrian Perdagangan. ’’Kita memberi pendampingan, advokasi, pelatihan pada pelaku UMKM dan ekspor. Ada program business matching, yang pertemukan pembeli-penjual. Hingga November, kita menyelesaikan 26 perjanjian dagang di seluruh dunia. Juga ada gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’. Kita harus bangga memakai produk anak negeri,” jelasnya.

Sementara itu, konferensi tersebut turut menghadirkan pembicara Brigjen TNI Fahrid Amran, S.H., Direktur Sumber Daya Pertahanan dari Kementerian Pertahanan, dengan topik “Sumber Daya Alam dan Buatan sebagai Komponen Pendukung Pertahanan Negara” dan Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan tema “Komoditas Ekspor sebagai Daya Tarik Pariwisata Indonesia” yang dipandu oleh Julio Ekspor, eksportir muda pendiri komunitas Bisa Ekspor.

“The X Lite” merupakan bagian dari The X Event yang diselenggarakan komunitas Bisa Ekspor. Kode huruf X dipilih karena menjadi dasar utama kata ‘export’, dan bisa jadi unsur kunci yang bisa memberi dampak langsung pada berbagai lini kehidupan. “The X Lite” merupakan inisiasi baru dari Bisa Ekspor, sebuah jejaring antar-eksportir, yang bervisi meningkatkan ekspor Indonesia dan mencetak 1.000.000 eksportir.

Julio Ekspor menutup konferensi akbar ini dengan pandangan optimistis. ’’Tahun 2023 kita tak perlu takut, waspada boleh. Pada 2020 yang katanya resesi, nyatanya kita surplus, bahkan ekspor kita tertinggi dalam sejarah. Kita akan lakukan kembali di tahun 2023. Ekspor kita tertinggi lagi,” ungkapnya. (*)

 

 

 

Editor : Dinarsa Kurniawan

Reporter : Antara



Sumber: www.jawapos.com

Related posts