AED.OR.ID – Pertumbuhan ekonomi terbaru Indonesia mencatatkan tren positif. Meskipun begitu, para pelaku usaha diminta untuk mengantisipasi terjadinya resesi global. Pesan tersebut disampaikan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Ignatius Warsito.
Dia mengatakan ancaman resesi global tetap hatus diantisipasi. Khususnya bagi oara pelaku usaha air minum dalam kemasan (AMDK). “Aspadin (Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia) sebagai organisasi produsen AMDK diharapkan bisa membanti anggotanya dalam menghadapi dan menyelesaikan tantangan-tangan yang ada di depan mata,” kata Ignatius dalam keterangannya Jumat (11/11).
Menurut dia tantangan ekonomi yang sudah di depan mata adalah resesi global. Menurut dia diperlukan upaya atau strategi jangka pendek 2023-2024 untuk menghadapi resesi tersebut. Keberadaan usaha AMDK sangat stratehis karena memiliki 40 ribuan tenaga kerja. Selain itu juga ada pihak lain yang merasakan dampak industri tersebut.
Ketua Umum Aspadin Rachmat Hidayat menjelaskan industri AMDK merupakan industri yang terus bertumbuh. “Menyerap lebih dari 40 ribu tenaga kerja langsung dan ratusan ribu orang merasakan multiplier effect-nya,” kata pria yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum Aspadin periode 2022-2025 itu.
Dia menjelaskan Air Minum Dalam Kemasan merupakan bagian dari industri pengolahan. Khususnya industri makanan dan minuman (mamin). Industri ini merupakan salah satu industri utama penunjang Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar. Tahun 2022 ini industri mamin menyumbang 6,23 persen pada PDB. Industri mamin juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,57 persen pada kuartal ketiga 2022.
“Kalau dihitung dari multiplier effect, kami menciptakan industri transportasi,” jelasnya. Kemudian juga menciptakan industri distribusi, industri supplier bahan baku maupun permesinan, dan sebagainya. Jadi Rachnat mengatakan, mereka cukup berbesar hati bisa membantu pemerintah dalam membangun ekonomi.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Hilmi Setiawan
Sumber: www.jawapos.com